Tuesday, March 27, 2018

Happy Beginning, Sad Ending

Sudah lama banget sebenarnya saya nyicil nulis blog ini. Jadi setelah ET, pada tanggal yang sudah ditentukan saya cek darah.

Hasilnya BetaHcG saya 223.9. Ini saya tidak suntik penguat ya. Kalau dulu IVF di Jakarta di suntik penguat dan di Penang pun sebelum pulang ke Jakarta di suntik penguat juga.

Setelah hasil positive, saya sudah tidak test pack lagi. Suami saya sudah beli 2 test pack untuk kami coba tapi karena sudah ada hasil periksa darah buat apa lagi kan di test pack.

Tentu saja kami happy sekali. My parent in law juga happy sekali. Malah mama mertua saya doakan semoga anak saya kembar. For the record, kami FET embryo laki-laki dan perempuan dengan harapan langsung dapat kembar dan langsung "tutup toko", karena usia saya sudah tidak muda lagi. 

Belajar dari kejadian blighted ovum, I stop myself cerita di sosmed, dan hanya kasih kabar ke mama saya saja dan kakak ipar saya saja yang serumah dengan mama. Saya ingin tunggu sampai usia kandungan aman (3 bulan) baru cerita ke orang-orang. Tentu saja saya juga tidak nulis posting blog. So, kalau saya FET trus no news from me, it means good news. 

Gejala yang saya alami kurang lebih :

1. Perut rasanya kencang
Rasa ini datang pertama kali, sebelum semua gejala hamil. Perut rasanya kencang banget. Dan susah cari posisi enak untuk tidur. Saya kebetulan PW (posisi wuenak) nya itu setengah telungkup kalau tidur jadi membiasakan diri untuk tidur miring dan tidur telentang susah banget. Untungnya 2 bulan yang lalu saya ada beli bantal guling jadi lumayan bantu untuk bikin saya tetap pada posisi miring. For the record, saya punya 6 bantal tapi hanya punya 1 guling. Lebih enak meluk bantal karena posisi tidur saya biasanya setengah telungkup dan setengah miring.

2. Rasa haus
Mulut saya kering banget, terus pengen minum terus rasanya. Biasanya saya minum sehari max 2 botol air, kurang lebih 1,6 liter. Sekarang minumnya bisa 3 botol alias 2,4 liter. Mulut juga berasa besi, dan ini bikin pengen minum yang manis-manis. Saya menghindari teh juga sekarang, jadi minum manis saya ganti dengan minum air madu, 2 sendok makan untuk 1 mug. Tapi ini pun saya tidak terlalu sering minum.

3. Pengen pipis terus
Karena banyak minum jadi wajar kalau bolak balik ke toilet, ini juga karena dinding rahim menebal dan banyak ciaran di tubuh makanya jadi pengen pipis terus. Kalau menurut buku yang saya baca, semakin besar perut semakin sering bolak balik ke toilet. So, this is just the top of the iceberg..

4. Susah tidur
Saya hampir tiap malam tidur jam 2 - 3 pagi. Capek sih ya tidak bisa tidur. Tapi ya sudah lah di nikmati saja. Ini juga karena rasa tidak nyaman karena perut kencang, haus dan pengen pipis dan susah cari PW. Ya sudah lah saya download banyak film dan drakor untuk menemani saya malam-malam yang panjang. Untungnya saya tidak kerja, kalau kerja kan jadi susah bangun yak..

5. Rasa mual / eneg
Rasa mual / eneg ini puncak-puncaknya malam hari, waktu matahari tenggelam sudah mulai berasa. Saya mengakali dengan nyemil makanan sehat. Saya makan buah tapi kadang saya makan cemilan jajanan pasar (lemper dan kue basah), karena saya tidak bisa makan gluten.

6. Sakit punggung
Sakit punggung saya kembali. Ini juga bikin saya susah tidur karena saya jadi sakit kepala. FYI, saya ini kekurangan kalsium dan magnesium dan Vitamin D, makanya otot saya sering kaku. Nah ini biasanya terkait hormon juga. Menurut pengalaman saya kalau sudah sakit trus saya biasanya nambah konsumsi magnesium dan kalsium dari 1 hari cuma masing-masing 1 butir jadi 2 butir. 1 butirnya itu saya makan malam sebelum tidur.

7. Alergi debu
Alergi debu saya parah sekarang, jadi semakin sensitif karena hamil dan saya sudah tanya ke dokter waktu ET, apakah obat alergi saya boleh saya konsumsi. Ternyata tidak boleh, karena obat yang bernama Rhinofed mengandung zat yang bisa mengecilkan pembuluh darah halus, nah ini bahaya bagi embryo karena bisa-bisa embryo jadi mati karena tidak dapat asupan gizi yang dia butuhkan untuk tumbuh. Jadi waktu minggu-minggu pertama alergi saya parah banget dan Claritin tidak bisa nolong banyak, saya sampai demam dan terpaksa ke dokter kandungan dan di kasih paracetamol dan Claritin 3 x sehari plus di suruh Nebu di RS sebanyak 5 x.
Setelah saya nebu 4 x, saya putuskan untuk beli nebulaizer sendiri dan nebu di rumah saja, so far so good.

8. Flek
Masuk usia kandungan minggu ke 7, saya flek, sedikit banget. Tapi suami panik. Saya punya teman yang punya anak kembar yang flek cukup lama karena posisi plasenta di dekat serviks. Jadi saya cukup santai. Apalagi beberapa teman saya juga flek waktu hamil. Reaksi suami pastinya panik dan marah-marah jadinya tapi besokannya dia sudah agak tenang.

And It Went Down Hill

Mulai dari flek ini rasa eneg saya berkurang, 2 hari kemudian fleknya semakin banyak dan darahnya bukannya coklat tapi sudah merah. Saya meradang, mood mandi jadi pengen nangis. Sudah seperti scene drama Korea saja, tapi dengan menguatkan hati saya lanjut mandi. Begitu saya masuk kamar, suami saya seperti biasa lagi santai dan main game dengan gadget barunya. 

Wajah saya yang murung langsung memberikan informasi ke dia, saya langsung mengadu. Suami saya menyarankan kami ke dokter. Yang saya setujui karena saya khawatir dan takut. 

Karena emergency, kami asal pilih dokter, dokter bernama wanita tapi ternyata berjenis kelamin pria. Dokternya kurang bisa menyampaikan dengan terstruktur. Malah saat USG transvaginal, langsung menyampaikan vonis bahwa tidak terjadi kehamilan karena tidak ada kantong. 

Kami bingung karena penjelasannya mengambang. Maksudnya tidak ada kantong itu seperti apa ? trus bulatan di foto USG itu apa ? apakah maksudnya kantongnya ada tapi tidak ada isinya ?


Akhirnya dokter tersebut menyarankan untuk test BetaHCG lagi yang keluarnya nanti 3 hari lagi. Dan saya di kasih obat supaya tidak kontraksi. 

Selama menunggu pembayaran (bayar dulu sebelum ambil darah), kami diskusi, kemudian memutuskan besok ke dokter yang saya kunjungi waktu saya flu minggu lalu. Dokter ini adalah dokter salah satu teman saya (dalam support system IVF) dan memang cukup luas wawasannya. Jadi obat yang sudah terlanjut di tebus tidak saya konsumsi, tes darah pun tidak jadi kami lakukan. 

Saat melihat lagi foto hasil USG, memang terlihat tidak ada massa hitam. Dulu waktu saya blighted ovum, waktu pertama tahu hamil, kami melihat ada massa hitam di dalam kantong yang kemudian hilang waktu USG lagi dan di diagnosa BO. Jadi apakah ini BO juga atau bagaimana ya ?

Perasaan saya kesal, kesal sekali rasanya. Muncul pertanyaan why me ? why now ? after all that I have been thru, kenapa gagal lagi ? 

Saya jadi malas mau FET lagi. Malas minum Progynova 3 hari sekali sebelum FET, malas minum Duphaston 3 x sehari setelah FET + Progynova dan malas terutama pake Crinone yang bikin gatalnya minta ampun, setelah sisa Crinone 2 minggu lagi sudah mau habis. 

Malam itu saya dan suami terjaga sampai jam 3 subuh. Perasaan sudah mau meledak rasanya dari dada saya. Marah, kecewa semua campur aduk. 

Hari minggu pagi, suami daftar melalui telpon, dan ternyata sang dokter memang ramai pasiennya, menunggu sampai 1 jam lebih, tapi kami dapat penjelasan yang memuaskan.

Menurut dokter, walalupun sudah PGS, tetap ada risiko gagal implantasi karena embryo itu seperti layaknya menanam bibit dari biji, saat mulai berkecambah, harusnya ada akarnya yang menggali ke dalam dinding rahim. Tapi dalam kasus ini, embryo kami tidak melakukan hal itu. Hal ini bisa jadi karena adanya kelainan genetik yang tidak bisa di deteksi waktu PGS, karena PGS hanya mendeteksi di level kromosom saja, tidak sampai genetik. 

I was devastated. Tapi hari ini perasaan saya lebih pasrah, sudah tidak mau mikirin panjang. Pagi itu saya hanya minum Progynova dan Duphaston saja, Crinone saya tidak pakai lagi. 

Sore itu darah mens saya sudah keluar, hari itu mens hari pertama saya setelah saya pikir "enak ya tidak mens selama 9 bulan".

What Next ?

Saya chat dengan Hash dari Sunfert. Dan dia pun turut sedih. Saya bilang ke Hash kalau saya ingin FET secepatnya, tapi karena banyaknya hormon yang saya minum, sebaiknya tunggu 2 siklus dulu sebelum saya FET lagi agar lining saya kembali ke normal. 

Untungnya saya masih punya cadangan 3 embryo lagi, yang semuanya laki-laki. 

Next time, kami akan ikutin saran dari Sunfert untuk test BetaHCG 2 kali, sebelum mengumumkan kehamilan bahkan ke mama saya. 

Ya, saya masih bergumul dengan masalah yang sama selama 6 tahun ini. Yang sering membuat kami seolah melihat sinar di ujung terowongan tapi sinar itu sering hilang dengan kejamnya. 

2 comments:

  1. Tetap semangat Kak! Tetap berusaha dan berdoa. Semoga segera sinar itu semakin jelas dan justru menghampiri kakak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Ran_only,

      Terima kasih ya atas doanya. Sekarang saya sudah jadi ibu seorang anak perempuan yang manis sekali. Sekali lagi terima kasih ya..

      Delete

Back to Top