Monday, September 5, 2016

Pengalaman Lasik

Saya dari kecil sudah hobby banget baca, baca apa aja, kalau dulu haus banget karena di rumah orang tua saya tidak ada jual majalan atau buku dan penyewaan buku (kampung banget lah dulu) jadi setiap hari rabu saya di beliin papa saya majalah anak-anak dulu (majalah Bobo), dan kalau saya sudah pegang novel atau komik biasanya saya sudah lupa makan.

Dan kebiasaan jelek saya kalau baca suka sambil tiduran, nah ini kayaknya juga bikin mata saya jadi minus. Awalnya kecil sih minus 50, tapi lama kelamaan jadi besar dan akhirnya mentok di 375.

Saya tidak bisa pakai lensa kontak karena mata saya kering, jadi selama ini saya selalu pakai kacamata. Sebenarnya tipe wajah saya masih ok sih pake kacamata, biasanya jadi terlihat pintar. Tapi kan repot kalau mau aktifitas sport gitu, kalau berenang pasti pandangan mata saya jadi kabur.

Akhirnya setelah kerja dan di rekomendasikan teman untuk Lasik, setelah dia lasik, saya putuskan untuk lasik. 

Saya lasik tahun 2012 deh kayaknya, saya juga sudah agak lupa. Saya lasiknya di Klinik Mata Nusantara. Biaya kena 25 juta kalau tidak salah.

Prosesnya cukup sederhana, mata kita akan dilakukan beberapa test, test darah juga untuk melihat kadar gula darah, kalau orang hamil tidak boleh lasik katanya karena hormon minus mata bisa berubah.

Saya operasi lasiknya di KMN yang kebun jeruk, dokternya tinggal pilih saja salah satu dari sekian banyak dokter.

Saya ke sana setelah makan siang, masuk ke ruangan tunggu (sebelum masuk ke ruang operasi) akan di tetesin obat mata untuk supaya mata kita baal (ini supaya tidak sakit). Di suruh tunggu selama 30 menit, mata akan terasa buram.

Setelah itu masuk ke ruang operasi dan di suruh tiduran, kelopak mata akan di seloptip agar tidak menutup karena kita pasti reflek menutup mata kalau ada benda yang dekat dengan mata kita.

Setelah ini kita akan di suruh lihat 1 objek, tahan terus, nanti bola mata akan disedot dan alat operasinya akan dijalankan. setelah itu dokter akan membuka flap dan setelah itu baru retina di laser (akan terasa bau terbakar, tapi tidak sakit sama sekali). Selesai di laser dokter akan kembalikan flap ke tempat semula baru melakukan prosedur yang sama di mata yang sebelah lagi.

Setelah keluar dari ruang operasi dokter akan pakaikan lensa kontak untuk menjaga agar flap tetap di tempat. Kemudian di kasih obat tetes untuk digunakan setiap beberapa jam sekali.

Saat keluar akan di kasih kacamata hitam, karena mata kita akan sangat sensitif, kayak mata manusia super, warna terlihat cerah sekali dan tulisan jelas sekali, tapi mata terasa berkabut dan capek, pengen tidur.

Catatan dari saya untuk lasik ini:
1. Karena mata capek usahakan lasik setelah makan siang sehingga pulang langsung bisa tidur
2. Usahakan minta di antar jangan sendiri 
3. Bilang ke dokter kondisi mata anda, misal terlalu kering. Kebetulan kan kondisi mata saya kering sekali jadi oleh dokter di pasang semacam silikon yang sangat kecil di pembuangan air mata yang bisa hilang sendiri
4. Jangan tegang, waktu pengerjaan mata kiri saya sebenarnya tidak tegang tapi mata kiri saya "mata liar" kata dokter jadi waktu dokter mau mengembalikan letak flap bolak balik mata saya bergerak. Ini bikin pengerjaan lebih lama dan mata lebih capek karena membuka terus.
5. Cari dokter yang sabar 
6. Rajin tetes mata, setelah operasi supaya mata cepat sembuh

Saya agak menyesal melakukan lasik setelah lama pakai kacamata, karena ternyata setelah lasik,  saya sangat menikmati hasilnya, saya jadi bisa nonton sambil tiduran, bisa berenang dengan tenang, snorkling juga dan tidak direpotkan dengan kacamata.


I think it is all for now.

0 komentar:

Post a Comment

Back to Top